Jumat, 26 November 2010

Pelanggaran Etika Bisnis

Pelanggaran dalam Praktek
1.Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.

2.Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi.

3.Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit.

4.Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.

5.Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.

6.Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.

7.Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.

8.Sebuah perusahaan x akan mengikuti tender yang ditawarkan oleh pemerintah. Perusahaan tersebut sudah memenuhi seluruh persyaratan yang ada dalam terder tersebut. Selama menunggu tender di proses oleh panitia tender, pihak perusahaan x didatangi oleh “oknum pemerintah”, yang menyatakan bahwa perusahaan X akan jadi pemenang tender seandainya memberikan sejumlah prosentasi tertentu dari tender tersebut kepada panitia. Dalam hal ini pihak perusahaan X yang kemudian “terpaksa” memberikan sejumlah prosentase tertentu kepada panitia tender.

Sumber : Litbang LOS DIY
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

A.Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

B.Sejarah Singkat CSR
Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy bermotif kemanusiaan dan corporate community relations bernapaskan tebar pesona, community development lebih bernuansa pemberdayaan.
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic growth, environmental protection, dan social equity yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P (profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
Di Indonesia, istilah CSR semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (corporate social activity) atau aktivitas sosial perusahaan. Walaupun tidak menamainya sebagai CSR, secara faktual aksinya mendekati konsep CSR yang merepresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan.
Melalui konsep investasi sosial perusahaan seat belt, sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional. Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari alasan bahwasannya kegiatan perusahaan membawa dampak (baik maupun buruk) bagi kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar perusahaan beroperasi.
Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham, melainkan pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media massa, dan pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders relatif berbeda antara satu perusahaan dan lainnya, bergantung pada core bisnis perusahaan yang bersangkutan (Supomo, 2004).
Sebagai contoh, PT Aneka Tambang, Tbk. dan Rio Tinto menempatkan masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai stakeholders dalam skala prioritasnya. Sementara itu, stakeholders dalam skala prioritas bagi produk konsumen seperti Unilever atau Procter & Gamble adalah para customer-nya.

C.Analisis dan Pengembangan
Hari ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.

D.Pelaporan dan Pemeriksaan
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.

E.Alasan Terkait Bisnis (Business Case) untuk CSR
Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes[3] yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.

F.CSR yang Baik
CSR yang baik (good CSR) memadukan empat prinsip good corporate governance, yakni fairness, transparency, accountability, dan responsibility, secara harmonis. Ada perbedaan mendasar di antara keempat prinsip tersebut (Supomo, 2004). Tiga prinsip pertama cenderung bersifat shareholders-driven karena lebih memerhatikan kepentingan pemegang saham perusahaan.
Sebagai contoh, fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas; transparency menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu; sedangkan accountability diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan RUPS, komisaris, dan direksi yang harus dipertanggung jawabkan.
Sementara itu, prinsip responsibility lebih mencerminkan stakeholders-driven karena lebih mengutamakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders perusahaan bisa mencakup karyawan beserta keluarganya, pelanggan, pemasok, komunitas setempat, dan masyarakat luas, termasuk pemerintah selaku regulator. Di sini, perusahaan bukan saja dituntut mampu menciptakan nilai tambah (value added) produk dan jasa bagi stakeholders perusahaan, melainkan pula harus sanggup memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya itu (Supomo, 2004).
Namun demikian, prinsip good corporate governance jangan diartikan secara sempit. Artinya, tidak sekadar mengedepankan kredo beneficience (do good principle), melainkan pula nonmaleficience (do no-harm principle) (Nugroho, 2006).
Perusahaan yang hanya mengedepankan benificience cenderung merasa telah melakukan CSR dengan baik. Misalnya, karena telah memberikan beasiswa atau sunatan massal gratis. Padahal, tanpa sadar dan pada saat yang sama, perusahaan tersebut telah membuat masyarakat semakin bodoh dan berperilaku konsumtif, umpamanya, dengan iklan dan produknya yang melanggar nonmaleficience.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://www.tekmira.esdm.go.id/currentissues/?p=303

Minggu, 31 Oktober 2010

Tulisan II

Obat Tanpa Label Harga

Labelisasi sangat penting agar masyarakat tidak tertipu dengan harga obat di pasaran.
Belum adanya informasi harga obat yang akuratdi pasaran membuat masyarakat berada dalam posisi tidak bisa memilih. Mereka hanya bisa pasrah dengan penentuan harga obat sepihak oleh apotek ataupun took obat tanpa mengetahui harga yang sebenarnya. Karenanya, seringkali mereka terpaksa membeli obat dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya.
Bukan hanya harga, tidak adanya nama generik membuat masyarakat juga tidak bisa memilih obat dengan kandungan yang sama namun dengan harga yang lebih terjangkau. Padahal jika saja masyarakat mengetahui hal itu, tentu akan membuat masyarakat semakin cerdas dalam memahami kandungan obat. Implikasinya adalah mereka bisa memilih alternatif obat yang sama baik kandungannya namun dengan harga yang terjangkau.
Untuk mengatasi hal itu, awal Februari 2006 pemerintah mengeluarkan Permenkes No. 069/Menkes/SK/II/2006 tertanggal 7 Februari 2006, tentang kewajiban pencantuman label harga eceran tertinggi (HET), dan juga nama generik obat yang bersangkutan. Tujuannya, untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang harga obat sekaligus upaya untuk mencerdaskan masyarakat.
Sejak dikeluarka Februari lalu, pemerintah memberikan tenggang waktu enam bulan untuk proses sosialisasi sekaligus pemasangan label oleh produsen obat. Bahkan, toleransi waktu diberikan lagi hingga kahir Desember 2006, sebelum pemerintah menyatakan akan hendak menindak produsen yang belum memasang label HET dengan ancaman penarikan produk dari pasaran.
Sayangnya, meski tenggang waktu sudah habis, namun hingga hingga kini masih banyak produsen obat yang belum melakukan kewajibannya. Dan sekian banyak obat yang beredar di pasaran, sedikit sekali yang sudah memasang label HET dan nama generik dari produk yang dijualnya. Fakta ini terbukti dalam inspeksi mendadak yang digelar Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Selasa (9/1).
Dalam kunjungan mendadaknya, ke dua tempat yaitu apotek RS Cipto Mangunkusumo dan apotek Melawai di Jl. Matraman, Menkes menemukan hamper sebagian besar obat-obatan yang dijual belum mencantumkan label harga dan nama generiknya. Bukan hanya itu, Menkes juga menemukan fakta ada obat yang sudah mencantumkan label HET namun dijual di atas harga yang seharusnya.
Ini terjadi di apotek Melawai Matraman. Obat cacing merek Combantrin isi dua tablet produk Pfizer, dalam label HET tercantum harga jualnya adalah Rp 8.000. Namun, oleh apotek yang bersangkutan, obat ini dijual seharga Rp 8.200 atau Rp 200 lebih mahal daripada seharusnya.
Usai melakukan sidak, Menkes menyatakan kunjungan ini dilakukan untuk mengecek apakah apotek sudah mentaati aturan pemerintah terkait pemasangan label HET. “Labelisasi sangat penting agar masyarakat tidak tertipu dengan harga obat di pasaran.” Katanya. Pasalnya ungkap Menkes, saat ini pihaknya menemukan masih banyak obat yang belum mencantumkan label harga.
Selain itu, Menkes juga melihat masyarakat masih tenang-tenang saja dengan obat yang belum ada label harganya. “Mungkin karena mereka sudah merasakan harga obat sudah menjadi murah, sehingga tidak ribut ketika obat yang dijual belum ada labelnya,” jelasnya. Meski begitu, Menkes menyatakan ia tetap meminta agar setiap produsen memasang label harga demi kepentingan masyarakat banyak.

Sumber : Harian Republika, 10 Januari 2007, hal 22
Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, MBA., 2008, Etika Bisnis (Suatu Pengantar),
Harvarindo, Jakarta.

Tulisan I

Lebih Separuh SPBU Curang

Jakarta – Tim Terpadu Pemantauan, Pengawasan, dan Pengendalian Dampak Kenaikan Harga serta Penyalahgunaan Penyediaan dan Pelayanan Bahan Bakar Minyak (Timdu BBM) menemukan lebih dari separuh atau tepatnya 52,53% Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) milik PT. Pertamina (persero) terbukti melakukan kecurangan. Kecurangan dilakukan dengan cara sederhana hingga menggunakan alat pengendali jarak jauh (remote control)
Ketua Timdu BBM Slamet Singgih mengatakan, temuan tersebut didapat dar pengamatan sekitar 228 SPBU yang disidak PT Pertamina selama Januari – Juni 2006. Dari jumlah itu, 120 unit SPBU di antaranya diduga telah melakukan pelanggaran.
“Dari jumah itu, sebanyak 83 SPBU sudah dikenakan sanksi penghentian sementara pasokan antara 1 minggu sampai2 bulan. Sisanya masih dalam proses,” ujar Singgih dalam jumpa pers di Jakarta.
Total kerugian konsumen akibat kecurangan tersebut diperkirakan mencapai Rp 4,7 miliar. Kerugian terbanyak dari pembelian BBM jenis premium, yakni sebesar Rp 3,97 miliar.
Singgih mengatakan ke-228 SPBU yang disidak seluruhnya berada di Pulau Jawa. Pelanggaran terbanyak ditemukan di wilayah Unit Pemasaran (UPms) III Pertamina yang meliputi wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Sementara itu, anggota Komisi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) DPR Bambang Wuryanto menganggap sanksi yang diberikan Pertamina tersebut sangat jauh dari maksimal. Ia menilai pelanggaran yang dilakukan SPBU itu sudah merupakan tindak pidana. Bambang menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, jenis BBM berupa premium dan solar itu masih diberikan subsidi. Artinya, anggaran Negara masih ada di dua jenis BBM tersebut.

Sumber : Koran Seputar Indonesia, 28 Juli 2006, hal 16
Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, MBA., 2008, Etika Bisnis (Suatu Pengantar),
Harvarindo, Jakarta

Tugas I

Jamu China, 19 Merek Mengandung
Bahan Kimia Obat Berbahaya.

Bandar Lampung, Kompas – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM Lampung) menemukan 19 jamu dari China mengandung obat-obatan yang berbahaya. Masyarakat diminta mewaspadai dan tidak mempercayai iklan jamu-jamu yang mengandung kata “cespeng”.
Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Lampung Tri Suyanto, kamis (31/8), mengatakan iklan jamu yang memakai kata cespleng patut diwaspadai. Dari penelitian yang dilakukan, jamu-jamu tersebut ternyata mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya.
Efek cespleng atau sembuh seketika, menurut Tri menunjukkan jamu tersebut mengandung zat kimia yang dosisnya tidak tepat. “Sering kali indikasi sembuh atau indikator zat kimia tersebut tidak dicantumkan dalam kemasan,” kata Tri.
Sementara itu jamu yang asli, kata Tri seharusnya mengandung bahan-bahan asli yang akan berefek atau bereaksi cukup lama terhadap tubuh atau proses penyembuhannya lebih perlahan dan bertahap.
Kesembilan belas jamu dari China tersebut sudah beredar di Lampung sejak tahun 2001. Peredarannya kini lebih banyak di toko-toko obat China. Jamu-jamu yang diindikasi berbahaya tersebut mengandung BKO, seperti asam mefenamat atau penghilang rasa sakit, prednisone, kafein, boraks, naphazolin, natrium klorida, dan fenilbutason.
Menurut Tri, kesembilan belas jamu berbahaya yang beredar tersebut diantaranya bermerek Shoalin, Gentian Rheumatism, Phostose, Oculentum Whole Brand, Pi Yen Chin, Osutilla Bainetini, Chui Fong Tou Ku Wan, Cartussin Cough, Ancom, dan Obat Shen Chu Cha.
“Semuanya produk dari China dan didatangkan langsung oleh pedagang atau pemilik took obat,” kata Tri. Untuk itu, masyarakat diminta berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh iklan jamu tersebut.

Sumber : Harian Kompas, 01 September 2006, hal 23.
Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, MBA., 2008, Etika Bisnis (Suatu Pengantar),
Harvarindo, Jakarta.

Senin, 17 Mei 2010

COLORS OF FRIENDSHIP

COLORS OF FRIENDSHIP

GREEN
Green said “I’m the most important. I am the sign of life and hope. I am chosen to color grass, trees and leaves. Look at the village, you can see me everywhere…”.

DARK BLUE
Interrupted :
“You only think about earth without considering the sky and the ocean. The water is essential for life and the clouds take its strength from the depth of the ocean. The sky gives you space, peace and calm. You won’t be anything without peace”.

YELLOW
Giggled :
“You are all too serious. I bring laugh, happiness and warmth to the earth. The sun is yellow and so are the stars. Every time you look a at sunflower, everyone stars smiling. There’s no happiness without me in the world”.

ORANGE
Joined by blowing its trumpet :
“I am the color of health and strength. I am rare but I’m still valuable since I fulfill human’s need. I bring most important vitamin. However, I fill the sky when the sun rise and the sun set. My beauty is very wonderful that makes none thinks about you all”.

RED
Couldn’t keep silent too long and shouted :
“I am your leader. I am the colour of blood, blood of life. I am the colour of danger and brave. I am not afraid to fight for a power. I bring fire in the blood. The earth will be empty as the moon without me. I am the colour of eagerness, love, red rose”.
PURPLE
Went up and stand as high as it could :
“It is high and speaks arrogantly. I am the colour Kingdom and power. Kings leaders and popes chose me as the sign of authority and wisdom. None disobey me. They hear and obey my will”.

BLUE DAY
spoke slower than others but with same intention :
“Think about me. I am silent colour. You seldom pay attention to my existence. However you are so deep without me. I repreent thought and reflection, sun st and the depth of the ocean. You need me for balance and constrast, for pay and heart peace”.



Sumber : IEC Talk Magazines

Why “BANANAS” are the Best Fruit !

Why “BANANAS” are the Best Fruit !

Going Bananas
Some interesting facts about bananas. Bananas containing three natural sugars – sucrose, fructose, and glucose combined with fiber, a banana gives an instant sustained and substantial boost of energy.
Research has proven that just two bananas provide enough energy for a strenuous 90 minute workout. No wonder that banana is the number one fruit with the world’s leading athletes. But energy isn’t the only thing a banana gives us. It can also help overcome or prevent a substantial number of illnesses, making it a must to add to our daily diet.

Depression
According to a recent survey undertaken by MIND among people suffering from depression, many felt much better after eating a banana. This is because bananas contain tryptophan, a type of protein that the body converts into serotonin, known to make you relax, improve your mood and generally make you feel happier.

Anemia
High in iron, bananas can stimulate the production of haemoglobin in the blood and so helps in cases of anemia.

Blood Pressure
This unique tropical fruit is extremetaly high in potassium yel low in salt, making it the perfect to beat blood pressure. The US Food and Drugs Administrastion has just allowed the banana industry to make official claims for the fruit’s ability to reduce the risk of blood pressure and stroke.



Brain Power
200 students at a Twickkenham school were helped through their exams this year by eating bananas at breakfast, break, and lunch in a bid to boost their brain power. Research has shown that the potassium packed fruit can assist learning by making pupils more alert.

Overweight and At Workp
Studies at the Institute of Psychology in Austria found pressure at work leads to gorging on comfort food like chocolate and crips. Looking at 5,000 hospital patients, researchers found the most obese were more likely to be in high pressure jobs. The report concluded that, to avoid panic-induced food cravings, we need to control out blood sugar levels by snacking on high carbohydrate foods every two hours to keep levels steady.

So, a banana really is a natural remedy for many ills. When you compare it to an apple, ithas four times the protein, twice the carbohydrate, three times the phosphorus, five times the vitamin A and iron, and twice the other vitamins and minerals. It is also rich in potassium and is one of the best value foods around. So maybe it time to change that well-known phrase so that we say,
“A banana a day keeps the doctor away !“



Sumber : IEC Talk Magazines

Healthy foods to Boost Your Health

Healthy foods to Boost Your Health

Eating healthy foods is one of the greatest ways for making your life healthy and combats a developing disease. Some diseases are genetic and there’s not much you can do about that. But others like Diabetes, Lung Cancer, and Heart Disease might be prevented with the proper diet. Below is a list of healthy foods and some of the body parts they affects.

Fruits and Vegetables
Fruits and vegetables are our most nutrient-dense foods. They contain the greatest amounts of nutrients per calorie of any food. Many nutrients, including the ones that fight against cancer and heart disease are found in fruits and vegetables. Vegetables have less sugar than fruits.

Basil
Basil is a great herb to add flavor to just about anything you are cooking, but also has many other benefits that may cause you to add it to your diet. It is known to reduce blood pressure and ease the symptoms of emphysema and bronchitis. Basil also makes a good natural insect repellent when rubbed on tour skin.

Spinach
Spinach is an excellent example of a nutrient-dense vegetable. Spinach provides at least 50% of the RDI for vitamin A, and about 20% of the RDI for vitamin C. Spinach is a good source of iron, calcium and folate.

Apricots
Apricots are a great source of beta-carotene, vitamin C, potassium, and iron. Apricots are very good sources of vitamin A (as carotene). They provide about 35% of the RDI per saving. Apricots are low in calories. 3 apricots only contain 50 calories.

Strawberries
Strawberries are a god source of vitamin C. They provide between 35 and 136 percent of the RDI per ½ cup serving. Strawberries are also a good source of fiber and iron. They provide about two percent and 3,5 percent respectively per ½.

Sweet Bing Cherries
Sweet bing cherries are a good of fiber. They provide about two grams per ½ cup serving.

Dietary Fiber
Dietary fiber promotes regularity, helps control caloric intake and promotes wight loss. It may also reduce the risk of certain cancers and cardiovascular diseases, and help people with diabetes control their blood sugar.






Sumber : IEC Talk Magazines

COMPOTE BUAH

COMPOTE BUAH


Bahan :
•Peach kaleng 2 buah, siap pakai
•Kiwi 2 buah
•Stoberi 5 buah, belah 2 bagian
•Sari apel 400 ml, siap pakai

Cara membuat :
•Potong peach menjadi 5 bagian
•Kupas kiwi, potong bulat
•Campur semua buah, simpan dalam pendingin selama 1 jam.
•Masukkan campuran buah dalam gelas. Tambahkan sari apel secukupnya.
•Sajikan.

Sumber : Tabloid “Nyata”

PANCAKE MIE

PANCAKE MIE


Bahan :
•Mie telur 200 g
•Telur ayam 2 butir
•Daging sapi asap 2 lembar
•Paprika hijau 200g, potong dadu
•Keju cheddar 50 g, parut
•Air 350 ml
•Minyak goring 2 sdm
•Margarine 1 sdm
•Bawang Bombay 50 g, cincang
•Bawang putih 2 siung, cincang
•Merica bubuk ½ sdt
•Garam secukupnya

Cara membuat :
•Didihkan air, masukkan mie dan minyak goring. Rebus hingga setengah matang. Angkat, tiriskan.
•Campur telur, daging asap, paprika, bawang Bombay, bawang putih, merica, dan garam. Aduk rata.
•Masukkan mie yang telah direbus. Aduk hingga tercampur rata.
•Panaskan wajan anti lengket, beri sedikit margarine. Tuangkan adonan mie, masak hingga matang. Lakukan hingga semua bahan habis.
•Taburi keju parut pada permukaannya. Sajikan selagi hangat

Sumber : Tabloid “Nyata”

Rabu, 05 Mei 2010

Bahasa Indonesia Dalam Konsep Ilmiah

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan sebagai alat pemersatu antar berbagai suku yang ada di negara Indonesia. Selain itu, bahasa Indonesia juga sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah yaitu apakah bahasa Indonesia mampu sebagai perantara atau sebagai media dalam menuangkan suatu konsep ilmiah ?

Menurut pendapat saya, bahasa Indonesia dalam konsep ilmiah sudah dapat dikatakan mampu sebagai perantara atau sebagai media dalam menuangkan suatu konsep ilmiah. Seperti yang kita ketahui atau yang sering kita temukan dalam suatu penulisan ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi), bahwa sudah banyak di antara sebuah penulisan ilmiah tersebut yang sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia sebagai perantara atau sebagai media dalam menuangkan suatu konsep ilmiah.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam arti benar dan tepat dapat menambah nilai suatu penulisan menjadi sebuah penulisan yang berilmiah. Bukan hanya dipandang dari sudut bahasa saja, tetapi juga dari sudut isi dari suatu penulisan ilmiah. Terkadang mempelajari penulisan yang benar dikatakan sulit bagi seseorang yang sedang melakukan sebuah penulisan ilmiah, tetapi hal itu bisa mudah apabila kita mempelajari struktur penulisan dengan benar. Apalagi sudah banyak buku yang menerangkan tentang cara atau struktur sebuah penulisan ilmiah.

Kamis, 15 April 2010

Jenis Anggaran yang Termasuk Dalam
Jaringan Kerja Anggaran Induk

A.Pengertian Anggaran
Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Menurut M. Munandar (2001 : 1) anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter (kesatuan) dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Menurut Supriyono (2001 : 340) anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Menurut Edy Sukarno (2000 : 144) anggaran merupakan rencana yang terorganisasi dan menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.

B.Karakteristik Anggaran
1.Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja
ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3.Mencakup periode satu tahun.
4.Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung
jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5.Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang
oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6.Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7.Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

C.Tujuan Pokok Anggaran
•Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan
datang.
•Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.


D.Manfaat Penganggaran
Anggaran menunjukkan kepada manajemen
•Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.
•Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran
yang akan datang.
•Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.

E.Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)
Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :
•Anggaran operasi
Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan
untuk mencapai hasil laba yang memuaskan.
•Anggaran keuangan
Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan
kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.

Induk anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi (manufaktur) akan berisi anggaran berikut :

INDUK ANGGARAN

Anggaran Operasi Anggaran Keuangan
Anggaran Penjualan Anggaran pengeluaran modal
Anggaran Produksi Anggaran Kas
Anggaran Bahan Baku Langsung Laporan Laba Rugi
Dianggarkan
Anggaran Tenaga Kerja Langsung Neraca Dianggarkan.
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Persediaan Akhir Barang
Jadi
Anggaran Beban Penjualan & Administrasi.

F.Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan di masa yang akan datang. Di dalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah harga, waktu serta tempat penjualan barang.
Selain itu anggaran penjualan merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.
Prakiraan penjualan menyediakan data untuk mengembangkan anggaran poduksi, pembelian, komersial, dan administrasi dan keuangan. Jika prakiraan penjualan salah, anggaran yang berkaitan akan mengurangi keandalan (less reliable). Anggaran penjualan terdiri dari kuantitas yang diantisipasi dan harga semua produk yang akan dijual.
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah:
•Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
•Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
•Memberikan informasi dalam profit planing control
•Untuk mempermudah pengendalian penjualan

G.Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.
Selain itu anggaran produksi merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan utnuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
Anggaran produksi mencakup unit produksi yang diharapkan untuk memenuhi penjualan yang diharapkan ditambah sediaan akhir yang diinginkan dan dikurangi sediaan awal.
Kebutuhan produksi, jumlah unit produk yang akan diproduksi (produksi dianggarkan) dapat ditentukan dengan cara :
(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang dikehendaki + Taksiran penjualan) – Tingkat persediaan awal barang jadi yang dikehendaki.

H.Anggaran Biaya Bahan Baku
Pada perusahaan manufaktur, terdapat tiga komponen utama yang dibutuhkan dalam pembuatan produk, yaitu bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku merupakan biaya yang paling besar persentasenya dibandingkan dengan biaya produksi lainnya.
Perencanaan bahan baku disusun oleh pihak manajemen berdasarkan anggaran produksi. Perencanaan yang baik akan memberikan sumbangan yang besar terhadap efisiensi dan kemampuan menghasilkan laba.
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dapat dibedakan menjadi bahan baku langsung (direct material) dan bahan baku tidak langsung (indirect material) akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.

Anggaran pembelian bahan baku menunjukkan pembelian yang
diperlukan untuk sepanjang tahun yang dirinci untuk setiap jenis bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi dan untuk tujuan sediaan yang diinginkan.
Menurut Ellen, dkk (2002 : 74-75) tujuan penyusunan anggaran bahan baku adalah sebagai berikut :
•Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku
•Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan.
•Sebagai dasar untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan
pembelian bahan baku.
•Sebagai dasar penyusunan product costing, yaitu memperkuat komponen harga pokok
pabrik karena penggunaan bahan baku dalam proses produksi.
•Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan baku.

I.Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang menunjukkan sejumlah sumber daya yang diperlukan untuk berproduksi tahun yang akan datang.

J.Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Anggaran biaya overhead merupakan anggaran yang menunjukkan sejumlah sumber daya yang diperlukan untuk berproduksi tahun yang akan datang. Anggaran biaya overhead perlu dipecah ke dalam komponen tetap dan komponen variabel untuk memudahkan penyusunan anggaran tersebut.

K.Anggaran Persediaan
Jumlah persediaan dianggarkan pada akhir bulan dibutuhkan untuk bahan baku langsung dan persediaan produk jadi untuk anggaran harga pokok produk dijual dan neraca dianggarkan.
Pengawasan persediaan biasanya merupakan 45% sampai 90% dari seluruh pengeluaran kegiatan bisnis diperlukan untuk memastikan bahwa bisnis memiliki cadangan untuk menghindari saham-out, untuk mencegah penyusutan dan untuk menyediakan laporan akuntansi yang tepat.
Anggaran sediaan barang jadi dan anggaran harga pokok penjualan masing-masing menunjukkan biaya produksi secara terinci untuk sediaan akhir yang diharapkan dan unit produk yang terjual.

L.Anggaran Biaya Non Produksi
Anggaran biaya non produksi adalah semuaanggaran yang tidak termasuk di dalam proses produksi (anggaran bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik) yaitu anggaran pemasaran dan administrasi umum

M.Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran pengeluaran modal merupakan anggaran keuangan.

N.Anggaran Kas
Anggaran kas juga merupakan anggaran keuangan. Anggaran kas secara sederhana menunjukkan saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun yang yang mungkin perlu dipinjam.

O.Anggaran Rugi Laba
Anggaran rugi laba menunjukkan secara singkat laba bersih yang akan direalisasi jika rencana-rencana yang dianggarkan tercapai dengan baik.
Hasil akhir dari semua anggaran operasional seperti penjualan, harga pokok penjualan, biaya komersial dan biaya adminstrasi dan keuangan diringkas dalam laporan laba rugi dianggarkan.

P.Anggaran Neraca
Anggaran neraca (atau pro forma) neraca memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang diantisipasi jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik.

Q.Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Anggaran yang melaporkan perubahan posisi arus kas masuk dan arus kas keluar.



Gambar 1
Keterkaitan (hubungan) dalam Induk Anggaran

Jumat, 09 April 2010

Tulisan Ilmiah (Karangan Teknis)

Perkembangbiakan Pada Tumbuhan

Perkembangbiakan pada tumbuhan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu
perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan biji dapat terjadi dengan dua cara perkembangbiakan vegetatif alamiah dan perkembangbiakan vegetatif buatan.

Perkembangbiakan generatif, perkembangbiakan tumbuhan yang
melibatkan alat perkembangbiakan dan di dahului oleh adanya penyerbukan.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan terjadi pada tumbuhan biji.

Salah satu contoh adalah bunga sepatu. Tumbuhan ini berkembangbiak secara generatif. Pada bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Putik pada bunga merupakan alat kelamin betina, sedangkan benang sari pada bunga merupakan alat kelamin jantan. Bunga yang memiliki alat kelamin betina (putik) dan alat kelamin jantang (benang sari) disebut sebagai bunga sempurna.

Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan terjadi tanpa melibatkan alat perkembangbiakan. Perkembangbiakan vegetatif tidak melibatkan sel kelamin, melainkan dengan menggunakan bagian tubuh induknya seperti akar, batang dan daun.

Perkembangbiakan vegetatif secara alamiah terjadi dengan sendirinya (tanpa buatan manusia). Cara perkembangbiakan vegetatif secara alamiah, antara lain :
•Umbi lapis
Contohnya : bawang merah, bawang putih, bawang daun
•Umbi batang
Contohnya : ubi jalar dan kentang
•Umbi akar
Contohnya : singkong, bengkuang, ketela pohon
•Rizom (akar tinggal)
Contohnya : kunyit, kencur, jahe, lengkuas, temulawa
•Tunas
Contohnya : tebu, pisang
•Tunas adventif
Contohnya : cocor bebek dan tunas yang tumbuh pada pohon cemara
•Geragih (stolon)
Contohnya : rumput teki, arbei, pegagan

Perkembangan vegetatif secara buatan, perkembangbiakan vegetatif yang sengaja dilakukan atau dibuat oleh manusia Hal ini terjadi dengan sendirinya. Cara perkembangbiakan vegetatif secara buatan, antara lain :
•Stek
Contohnya : biasa dilakukan pada tumbuhan berbunga seperti nusa indah, mawar dan
melati.
•Mencangkok
Contohnya : pohon jeruk, pohon jambu, pohon mangga, pohon belimbing, pohon durian
•Merunduk
Contohnya : alamanda, anyelir, apel, bougenvil
•Okulasi
•Menyambung




Sumber :
Sumarwan, Drs., Sumartini, Dra., kusumayadi, Drs., 2000, IPA Biologi, Jilid 3A, Untuk SLTP kelas 3, Jakarta.
Latihan BAB IV Deduksi dari buku Argmentasi dan Narasi
karya Gorys Keraf no.1 – 5 !

1.Apa yang akan Anda simpulkan dengan mempergunakan data-data berikut :
a.Hasil tahun pertama Pelita I bagi Departemen PUTL adalah anggaran yang ditetapkan Rp 33.690.000.000,-. Sebelum habis tahun anggaran itu sudah habis dipakai, sebab itu departemen ini mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 6.365.000.000,-
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen PUTL selama satu tahun telah menghabiskan dana sebesar Rp 40.055.000,-.
b.Departemen P & K
Anggaran belanja yang ditetapkan Rp 5.500.000,-. Dalam bulan Pebruari 1970 baru digunakan Rp 2.500.000.000,-.
Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen P & K masih tersedia anggaran sebesar Rp 3.000.000,-.
c.Departemen Pertanian
Anggaran yang ditetapkan Rp 6.697.948.200,-
Terpakai Rp 6.675.415.470,-
d.Jawab : Jadi, dapat disimpulkan bahwa Departemen Pertanian masih tersedia anggaran sebesar Rp 22.532.730,-.

2.Jalan pikiran di bawah ini mempergunakan corak penalaran yang mana ? Benarkah proses penalaran itu ?
a.Untuk memahami seorang pemabuk, maka seorang penyelidik harus minum sampai mabuk.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran silogisme hipotesis dan proses penalaran tersebut tidak benar.
b.Pemerintah berkewajiban menjaga keselamatan jiwa raga bangsa Indonesa. Untuk menjaga keselamatan jiwa raga bangsa dan moral bangsa, pemerintah berhak mengadakan sensor terhadap film-film. Untuk itu pemerintah membentuk panitia sensor yang bertugas mensensor semua film. Sebab itu apa pun keputusan panitia, harus diterima oleh semua rakyat Indonesia.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran silogisme kategorial dan proses penalaran tersebut benar.
c.Mereka yang melakukan korupsi jutaan rupiah atas uang negara, diminta untuk menyelesaikan perkaranya di luar pengadilan. Orang-orang semacam itu biasanya orang yang berada dan berkedudukan tinggi. Mat Bagong ditangkap, dipukul dan ditahan berbulan-bulan karena memalsukan kuintansi pengobatan dengan selisih Rp 150,-. Ia akhirnya dijatuhi hukuman penjara tiga bulan. Sebab itu, lebih baik mengkorup uang jutaan rupiah daripada memalsukan kuintansi yang berjumlah
Rp 150,-.
Jawab : Jalan pikiran mempergunakan corak penalaran rantai deduksi dan proses penalaran tersebut tidak benar.

3.Tetapkan jenis silogisme berikut :
a.Tiap orang Indonesia termasuk pembayar pajak atau tidak. Ia adalah pembayar pajak. Sebab itu, ia tidak termasuk orang Indonesia yang tidak membayar pajak.
Jawab : Silogisme hipotesis
b.Seorang yang dikuasai kemarahan akan kehilangan akal sehatnya. Pak Sabar tidak pernah marah sesaat pun. Sebab itu, ia tidak pernah kehilangan akal sehatnya.
Jawab : Silogisme kategorial
c.Mereka yang dari lahir sudah kaya, tidak dapat membayangkan bagaimana menjadi orang miskin. Pak Karta adalah orang yang tidak kaya dari kelahiran. Sebab itu, ia dapat membayangkan betapa menjadi orang miskin.
Jawab : Silogisme alternatif
d.Semua yang masuk perguruan tnggi adalah mahasiswa. Bejo adalah seorang yang masuk perguruan tinggi. Sebab itu, Bejo adalah seorang mahasiswa.
Jawab : Silogisme kategorial

4.“ Karena semua pesawat Garuda yang saya tumpangi adalah pesawat yang bermesin yet, maka semua pesawat milik Garuda adalah pesawat bermesin yet “. Yang mana dari penalaran berikut paling mirip dengan penalaran di atas ? Jelaskan !
a.Karena semua mahasiswa yang telah saya jumpai adalah orang-orang yang cerdas, maka tampaknya hanya sedikit yang akan gagal dalam ujian.
Jawab : Tidak mirip
b.Semua bahasa di dunia yang pernah saya pelajari memiliki kata seru, kata seru ini merupakan unsur primitif dari bahasa yang berbentuk kalimat yang masih tertahan.
Jawab : Tidak mirip
c.Karena semua novel yang ditulisnya cenderung bernada seks, maka agaknya ia tertarik dengan masalah seks.
Jawab : Ya, karena keduanya saling berkaitan
d.Karena semua buruh di perusahaan itu rajin melaksanakan tugasnya, maka semuanya adalah buruh yang penuh tanggung jawab.
Jawab : Tidak mirip
e.Karena semua kapal yang pernah saya tumpangi memberikan pelayanan yang sangat memuaskan, maka semua kapal sangat memuaskan servisnya.
Jawab : Ya, karena keduanya saling berkaitan

5.Perluaslah entimem berikut menjadi sebuah silogisme !
a.Ia seorang warga negara yng baik, sebab setiap ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia selalu ikut.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Seorang warga yang baik adalah selalu ikut setiap ada
aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa.
Premis Minor : Ia adalah seorang warga yang baik
Konklusi : Sebab itu, ia selalu ikut setiap ada aksi-aksi sosial untuk
kepentingan bangsa.
b.Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika, karena ia mengajar matematika di fakultas tersebut.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Siapa saja yang ahli dalam bidang matematika adalah
yang mengajar matematika di fakultas tersebut.
Premis Minor : Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang matematika
Konklusi : Sebab itu, ia mengajar matematika di fakultas tersebut ahli
dalam bidang matematika.
c.Kita harus membantu usaha perikemanusiaan yang telah dicetuskan oleh presiden. Karena usaha itu merupakan jalan yang paling baik untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Jawab : Silogisme kategorial
Premis Mayor : Usaha perikemanusiaan yang telah dicetuskan oleh
presiden adalah untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
Premis Minor : Usaha itu merupakan jalan yang paling baik
Konklusi : Sebab itu, usaha itu merupakan jalan yang paling baik
untuk memajukan putra-putri Irian Jaya.
d.Mereka menerima syarat kerja itu, karena mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Syarat kerja itu, mengandung pasal-pasal yang
memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
Premis Minor : Mereka menerima syarat kerja itu
Konklusi : Sebab itu, mereka menerima syarat kerja itu yang mengandung
pasal-pasal yang memberikan harapan untuk perbaikan nasibnya.
e.Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional, karena ia menguasai lima bahasa dunia.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Jika ia menguasai lima bahasa dunia, maka ia pasti berhasil dalam
dunia usaha internasional.
Premis Minor : Ia menguasai lima bahasa dunia
Konklusi : Sebab itu, ia pasti berhasil dalam dunia usaha Internasional.
f.Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia berbakat.
Jawab : Silogisme hipotesis
Premis Mayor : Jika ia berbakat, maka ia harus memasuki perguruan tinggi
Premis Minor : Ia berbakat
Konklusi : Sebab itu, ia harus memasuki perguruan tinggi

Rabu, 03 Maret 2010

Bahasa Indonesia

Menulis adalah Proses Bernalar


Menulis merupakan pengungkapan pikiran yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Ide yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan dapat berasal dari pengalaman dan pengetahuan. Pengalaman di sini dapat berupa pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Menulis juga disebut sebagai proses bernalar. Disebut demikian, karena di dalam sebuah penulisan atau saat seseorang menulis diperlukan (dibutuhkan) proses bernalar. Proses bernalar itu sendiri adalah proses berpikir secara sehat yaitu mempertimbangkan baik buruknya sebuah penulisan. Bemaksud apakan penulisan (karangan) ini berdampak positif atau negatif terhadap orang yang membacanya.

Selain itu, menulis juga harus memperhatikan ketentuan-ketuan yang berlaku agar karangan tersebut tidak rancu seperti memperhatikan tanda baca (ejaan), kosa kata, penggunaan bahasa, EYD, dan sebagainya. Penggunaan bahasa di sini dapat diartikan sebagai penggunaan ragam bahasa, terbagi menjadi 2 (dua) yaitu ragam bahasa baku (resmi) dan ragam bahasa tidak baku (tidak resmi). Ragam bahasa baku dapat kita temukan dalam sebuah karya sastra, roman, dan novel. Sedangkan ragam bahasa tidak baku dapat kita temukan dalam sebuah buku bacaan anak-anak yang masih menggunakan bahasa sederhana (sehari-hari), novel remaja, dan sebagainya.

Tentu saja seorang penulis inigin memebrikan karya terbaik bagi pembacanya, untuk itulah proses bernalar diperlukan agar karangan atau tulisan tersebut dapat bermanfaat bagi pembacanya. Menulis dan bernalar tentu saja saling berkaitan. Menulis sudah pasti terjadi proses bernalar (berpikir), namun bernalar belum tentu menulis atau menuangkan pikiran tersebut ke dalam sebuah tulisan berupa karangan.

Bukanlah hal yang mudah bagi seseorang untuk membuat sebuah tulisan dalam bentuk apapun itu (novel, penelitian ilmiah, karangan). Untuk itu kita harus menghargai sebuah hasil karya orang lain. Menghargai karya orang lain salah satunya dengan tidak melakukan perbuatan plagiasme. Menurut pendapat saya, seorang penulis tentu saja merupakan orang yang dapat bernalar secara baik, mengembangkan ide dalam bentuk karangan sehingga dapat menjadi sebuah tulisan yang dapat dinikmati para pembacanya.

Paragraf Generalisasi

Di dalam beberapa jenis sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan bergizi terdapat banyak zat atau vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Diantaranya wortel kayak akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan zat Beta Karotin sebagai anti oksidan yang dapat mencegah penyakit kanker. Buah-buahan seperti apel, jeruk, mangga, strawberry kaya akan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, membantu proses pemulihan kembali sel-sel dalam tubuh yang rusak setelah sakit, dan memelihara kesehatan kulit. Buah strawberry memang menpunyai rasa yang asam, tetapi ternyta si kecil strawberry ini juga kaya akan zat yang dapat mencegah penyakit kanker.

Jenis kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau dan buncis kaya akan vitamin B yang baik untuk saraf. Selain itu, mengkonsumsi kacang tanah dapat mencegah penyakit jantung. Banyak orang yang takut mengkonsumsi kacang tanah, karena mereka percaya dapat menaikan berat badan. Namun, pikiran tersebut tidaklah benar.

Di samping itu makanan bergizi sepeti susu, keju, daging mengandung vitamin D yang baik bagi tubuh dalam proses pertumbuhan tulang dan gigi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua jenis vitamin yang terkandung di dalam sayur-sayuran, buah-buahan, dan makan bergizi lainnya baik bagi kesehatan dan dapat mencegah beberapa jenis penyakit seperti penyakit kanker dan jantung.

Paragraf Analogi

Sebuah peribahasa mengatakan “Tangan Di Atas Lebih Baik Daripada Tangan Di Bawah”. Peribahasa ini mengandung arti lebih baik (mulia) memberi daripada meminta (mengemis). Alangkah muliabila seseorang yang memiliki rezeki lebih dapat memeberikan sebagaian hartanya (beramal) kepada orang lain yang kurang mampu. Tetapi, terkadang kenikmatan dunia dapat melupakan segalanya termasuk melupakan saudara kita yang kurang mampu.

Manusia sebagai makhluk sosial harus saling tolong menolong. Selain tiu, sebagai makhluk yang beriman tentu kita diajarkan untuk mengamalkan sebagian harta kita untuk orang lain yang kurang atau bahkan tidak mampu. Harta dan kenikmatan dunia hanyalah sementara sedangkan, amal ibadah dan perbuatan baik untuk selamanya. Memberikan sesuatu yang bermanfaat tentu saja baik namun, jaganlah menjadi manusia yang terus bergantung kepada orang lain. Jika kita ingin berhasil haruslah bekerja keras. Kelak suatu hari nanti kita dapan memetik hasil yang memuaskan.

Paragraf Hubungan Kausal (Sebab Akibat)

Belajar itu mengasyikan. Belajar adalah proses seseorang dalam memahami segala sesuatu baik dalam atau megenai sebuah pelajaran maupun kehidupan. Belajar merupakan usaha untuk mendapat ilmu pengetahuan yan bermanfaat. Mendengarkan, memahami dan berpikir merupakan proses belajar. Di dalam belajar tentu saja seseorang pernah mengalami hambatan-hambatan seperti rasa jenuh dan rasa malas. Namun, semua itu harus dijauhkan agar belajar dapat optimal dan bermanfaat.

Jika seseorang ingin mendapat hasil yang baik tentu saja harus berusaha semaksimal mungkin. Begitu pun jika kita ingin mendapat nilai bagus, harus belajar dengan sungguh-sungguh. Disamping itu tidak hanya belajar saja, tetapi juga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semuanya berjalan sesuai dengan yang diharpkan. Usaha yang optimal pasti akan menghasulkan hasil yang memuaskan.

Paragraf Analogi

Manusia dan perusahan dari katanya jelas jauh berbeda. Namun ternyata memiliki kesamaan pula. Kesamaan antara manusia dan perusahaan adalah sama-sama mempunyai tahapan dalam mencapai kedewasaan.
Manusia memiliki tahapan mulai dari baru dilahirkan (bayi), balita, meranjak remaja kemudian mencapai kedewasaan. Tentu saja untuk mencapai tahapan tersebut tidak mudah, perlu perjuangan untuk bertahan hidup. Selain itu, pasti pernah mengalami jatuh bangun dalam kehidupan ini. Semakin keras cobaan yang dihadapi, maka menjadikan seorang manusia yang tidak mudah putus asa.
Begitu pun perusahaan. Sebuah perusahaan tidaklah langsung berkembang besar. Namun, juga memiliki tahapan dalam mencapai kesuksesan. Mulai dari awal berdiri, berkembang, hingga mencapai keberhasilan. Untuk mencapai semua itu tentunya mengalami hambatan-ambatan yang harus dihadapi. Jangan membiasakan mendapatkan sesuatu dengan mudah, tapi biasakan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dengan berusaha semaksimal mungkin.