Minggu, 31 Oktober 2010

Tugas I

Jamu China, 19 Merek Mengandung
Bahan Kimia Obat Berbahaya.

Bandar Lampung, Kompas – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM Lampung) menemukan 19 jamu dari China mengandung obat-obatan yang berbahaya. Masyarakat diminta mewaspadai dan tidak mempercayai iklan jamu-jamu yang mengandung kata “cespeng”.
Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Lampung Tri Suyanto, kamis (31/8), mengatakan iklan jamu yang memakai kata cespleng patut diwaspadai. Dari penelitian yang dilakukan, jamu-jamu tersebut ternyata mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya.
Efek cespleng atau sembuh seketika, menurut Tri menunjukkan jamu tersebut mengandung zat kimia yang dosisnya tidak tepat. “Sering kali indikasi sembuh atau indikator zat kimia tersebut tidak dicantumkan dalam kemasan,” kata Tri.
Sementara itu jamu yang asli, kata Tri seharusnya mengandung bahan-bahan asli yang akan berefek atau bereaksi cukup lama terhadap tubuh atau proses penyembuhannya lebih perlahan dan bertahap.
Kesembilan belas jamu dari China tersebut sudah beredar di Lampung sejak tahun 2001. Peredarannya kini lebih banyak di toko-toko obat China. Jamu-jamu yang diindikasi berbahaya tersebut mengandung BKO, seperti asam mefenamat atau penghilang rasa sakit, prednisone, kafein, boraks, naphazolin, natrium klorida, dan fenilbutason.
Menurut Tri, kesembilan belas jamu berbahaya yang beredar tersebut diantaranya bermerek Shoalin, Gentian Rheumatism, Phostose, Oculentum Whole Brand, Pi Yen Chin, Osutilla Bainetini, Chui Fong Tou Ku Wan, Cartussin Cough, Ancom, dan Obat Shen Chu Cha.
“Semuanya produk dari China dan didatangkan langsung oleh pedagang atau pemilik took obat,” kata Tri. Untuk itu, masyarakat diminta berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh iklan jamu tersebut.

Sumber : Harian Kompas, 01 September 2006, hal 23.
Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, MBA., 2008, Etika Bisnis (Suatu Pengantar),
Harvarindo, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar