PRODUK (PRODUCT)
Komponen bauran pemasaran meliputi 4P yaitu product, place, price, dan promotion. Salah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting adalah produk. Keberadaannya merupakan penentu bagi program bauran pemasaran yag lain, misalnya penentuan harga, penentuan program promosi, maupun kegiatan pendistribusiannya.
Klasifikasi produk konsumen salah satunya adalah convenience products. Convenience products adalah produk konsumen yang sering diperlukan tanpa banyak memerlukan usaha atau pertimbangan untuk memperolehnya karena produk komsumen tersebut sudah sangat sering digunakan atau sering dibeli.
Produk konsumen konvenien dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :
Staples (produk konsumen kebutuhan konvenien sehari-hari yang sering dan rutin dibeli).
Impulse Products (produk konsumen konvenien yang sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya karena teringat atau terlihat pada saat berbelanja).
Emergency Products (produk konsumen konvenien yang harus dibeli dengan segera dan tidak ingin menundannya kemudian).
Sabun mandi, shampoo, pasta gigi, dan beberapa barang toilettes lainnya merupakan produk konsumen konvenien kategori staples. Produk-produk ini merupakan kebutuhan sehari-hari yang sering dan rutin dibeli. Biasannya konsumen tidak perlu berpikir lagi untuk membelinya, karena produk-produk tersebut sudah diluar dari perencanaan. Walaupun terkadang sebelum berbelanja konsumen diharapkan membuat perencanaan pembelian terlebih dahulu. Hal ini dimaksud agar barang-barang yang dibeli merupakan barang-barang yang benar diperlukan dan untuk mengetahui besarnya anggaran pengeluaran. Sehingga, konsumen tidak perlu membawa uang yang berlebih tetai juga tidak kurang dari perkiraan. Oleh sebab itu, pentingnya perencanaan pemebelian sebelum konsumen berbelanja.
Sabun pencuci pring, pembersih lantai, dan pewangi pakaian merupakan contoh produk konsumen konvenien kategori impulse products. Produk-produk ini biasanya sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya karena teringat atau terlihat pada saat berbelanja. Bahwa, pengambilan keputusan pembelian ini berdasarkan ketidaksengajaan. Biasanya walaupun persediaan di rumah tangga konsumen masih ada, tetapi barang-barang ini dibeli untuk persediaan jika tiba-tiba habis dan belum waktunya untuk belanja bulanan kembali. Konsumen lebih senag membeli dalam jumlah yang lebih banyak tertutama bila belanja untuk keperluan bulanan. Hal ini pasti sudah ditargetkan untuk satu bulan ke depan.
Obat-obatan merupakan produk konvenien kategori emergency products. Produk ini harus dibeli segera dan tidak ingin menundanya kemudian. Setelah seorang pasien diberi resep obat oleh dokter maka pasien tersebut harus segera membeli obat yang tertera dalam resep tersebut. Jika pasien tersebut menundanya maka penyakit yang di deritanya lebih lama untuk sembuh. Terkadang keterbatasan keuangan juga mempengaruhi seseorang untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter. Hal ini amat sangan disayangkan. Padahal sekarang ini sudah ada program pengobatan gratis bagi keluarga kurang mampu. Seharusnya fasilitas ini dimanfaatkan.
Sumber Teori : Budiarto. Teguh., Dasar Pemasaran, 1993, Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Minggu, 27 Desember 2009
Peranan Asuransi Bagi Kehidupan
Asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung (pihak yang mengasuransikan sesuatu) karena apabila terjadi sesuatu dengan yang diasuransikan tersebut di masa mendatang dan memberikan rasa aman.
Jasa asuransi dalam tata kehidupan ekonomi rumah tangga dibutuhkan dalam menghadapi risiko keuangan yang timbul sebagai akibat datangnya kematian pada anggota ekonomi rumah tangga yang menimbulkan masalah bagi yang ditinggalkan dan risiko atas harta benda yang dimiliki. Sedangkan, jasa asuransi dalam dunia bisnis dibutuhkan dalam menghadapi berbagai risiko yang secara rasional dapat menggangu kesinambungan kegiatan usaha bisnis tersebut. Jasa asuransi akan semakin berkembang apabila pelaku ekonomi mikro (rumah tangga) maupun pelaku ekonomi makro (dunia bisnis dan pemerintah) mempunyai keingan yang meningkat untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian yang belum diketahui secara pasti, di masa mendatang melalui jasa perasuransian.
Asuransi jiwa (life insurance) merupakan salah satu bentuk asuransi yang dilihat melalui cabang-cabang perusahaan asuransi yang ada di negara kita. Asuransi jiwa bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seseorang atau keluarga yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan, dan sakit. Contohnya, seseorang yang memiliki asuransi kesehatan (ASKES) saat ia sakit maka biaya pengobatan ia telah dijamin oleh perusahan asuransi tersebut. Walaupun ada juga beberapa pengobatan dan fasilitas yang diberikan oleh sebuah Rumah Sakit tidak bisa menggunakan ASKES. Setidaknya dengan adanya asuransi kesehatan dapat meringankan biaya pengobatan seseorang.
Sumber Teori : Sawitri, Peni., dan Hartanto, Eko., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, 2007, Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung (pihak yang mengasuransikan sesuatu) karena apabila terjadi sesuatu dengan yang diasuransikan tersebut di masa mendatang dan memberikan rasa aman.
Jasa asuransi dalam tata kehidupan ekonomi rumah tangga dibutuhkan dalam menghadapi risiko keuangan yang timbul sebagai akibat datangnya kematian pada anggota ekonomi rumah tangga yang menimbulkan masalah bagi yang ditinggalkan dan risiko atas harta benda yang dimiliki. Sedangkan, jasa asuransi dalam dunia bisnis dibutuhkan dalam menghadapi berbagai risiko yang secara rasional dapat menggangu kesinambungan kegiatan usaha bisnis tersebut. Jasa asuransi akan semakin berkembang apabila pelaku ekonomi mikro (rumah tangga) maupun pelaku ekonomi makro (dunia bisnis dan pemerintah) mempunyai keingan yang meningkat untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian yang belum diketahui secara pasti, di masa mendatang melalui jasa perasuransian.
Asuransi jiwa (life insurance) merupakan salah satu bentuk asuransi yang dilihat melalui cabang-cabang perusahaan asuransi yang ada di negara kita. Asuransi jiwa bertujuan untuk memberikan jaminan kepada seseorang atau keluarga yang disebabkan oleh kematian, kecelakaan, dan sakit. Contohnya, seseorang yang memiliki asuransi kesehatan (ASKES) saat ia sakit maka biaya pengobatan ia telah dijamin oleh perusahan asuransi tersebut. Walaupun ada juga beberapa pengobatan dan fasilitas yang diberikan oleh sebuah Rumah Sakit tidak bisa menggunakan ASKES. Setidaknya dengan adanya asuransi kesehatan dapat meringankan biaya pengobatan seseorang.
Sumber Teori : Sawitri, Peni., dan Hartanto, Eko., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, 2007, Seri Diktat Kuliah, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Kepuasan Konsumen Terhadap Sebuah Produk atau Jasa
yang Diberikan oleh Sebuah Perusahaan
Salah satu dari 3 (tiga) unsur konsep pemasaran adalah kepuasan konsumen. Setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan serta kemampuan yang berbeda-beda. Tujuan perusahaan yaitu mencapai kepuasan konsumen sdangkan konsumen mencari kepuasan.
Konsumen dikatakan merasa puas apabila kebutuhannya terpenuhi dan mendapat pelayanan yang baik oleh perusahaan tersebut. Kebutuhan jelas berbeda dengan keinginan. Kebutuhan adalah hal yang mutlak perlu dan harus didahului. Sedangkan, keinginan biasanya timbul setelah kebutuhan tersebut terpenuhi. Contohnya kebutuhan primer akan pangan (makanan dan minuman). Keinginan akan kebutuhan sekunder atau kebutuhan tersier.
Saat ini konsumen dapat lebih pintar dalam hal memenuhi kebutuhannya tetapi mereka tidak lupa teliti sebelum membeli. Konsumen lebih cenderung mempertimbangkan kualitas dan harga yang terjangkau. Sebelum membeli sebuah produk mereka terlebih dahulu survei kebeberapa tempat yang menjual produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk mempertimbangkan kualitas dan harga. Jika harga yang diotawarkan sesuai dengan kualitas barang tersebut maka konsumen tidak akan ragu lagi untuk membeli barang tersebut. Namun, apabila harga terlalu tinggi sedangkan kualitas tidak terjamin maka konsumen dapat berpindah hati kepada produsen lain yang lebih baik. Di sini konsumen mencari kepuasan dengan semaksimal mungkin.
Tidak hanya produk saja, tetapi jasa pun juga. Misalnya jasa pelayanan yang diberikan oleh sebuah Rumah Sakit, Hotel, Salon, dan sebagainya juga harus diperhatikan. Produsen jasa hendaknya mementingkan kepuasan konsumen terhadap jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Pelayanan yang baik, fasilitas yang memadai, tenaga kerja yang ahli dan professional dapat menjadikan perusahaan jasa tersebut mampu dalam mencapai tingkat kepuasan konsumen. Pelayanan yang baik contohnya karyawan yang ramah tamah, sopan, siap melayani konsumen dengan sebaik-baiknya dan senyum ceria. Fasilitas yang memadai contohnya pada sebuah Rumah Sakit diharapkan alat-alat medis yang canggih dan dapat mendeteksi sebuah penyakit dengan tepat akurat. Tenaga kerja yang ahli dan professional contohnya pada sebuah Salon diharapkan mengrekrut karyawan yang professional di bidangnya. Sehingga pelayanan yang diberikan memuaskan konsumen.
Apabila seorang konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan, maka konsumen tersebut biasanya akan menjadi konsumen yang setia dan hal ini tentu saja menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Tetapi jika konsumen tidak merasa puas atau bahkan kecewa terhadap produk atau jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan, biasanya konsumen akan meralih ke produsen lain yang mereka rasa dapat memberikan kepuasan kepada mereka.
yang Diberikan oleh Sebuah Perusahaan
Salah satu dari 3 (tiga) unsur konsep pemasaran adalah kepuasan konsumen. Setiap konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan serta kemampuan yang berbeda-beda. Tujuan perusahaan yaitu mencapai kepuasan konsumen sdangkan konsumen mencari kepuasan.
Konsumen dikatakan merasa puas apabila kebutuhannya terpenuhi dan mendapat pelayanan yang baik oleh perusahaan tersebut. Kebutuhan jelas berbeda dengan keinginan. Kebutuhan adalah hal yang mutlak perlu dan harus didahului. Sedangkan, keinginan biasanya timbul setelah kebutuhan tersebut terpenuhi. Contohnya kebutuhan primer akan pangan (makanan dan minuman). Keinginan akan kebutuhan sekunder atau kebutuhan tersier.
Saat ini konsumen dapat lebih pintar dalam hal memenuhi kebutuhannya tetapi mereka tidak lupa teliti sebelum membeli. Konsumen lebih cenderung mempertimbangkan kualitas dan harga yang terjangkau. Sebelum membeli sebuah produk mereka terlebih dahulu survei kebeberapa tempat yang menjual produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk mempertimbangkan kualitas dan harga. Jika harga yang diotawarkan sesuai dengan kualitas barang tersebut maka konsumen tidak akan ragu lagi untuk membeli barang tersebut. Namun, apabila harga terlalu tinggi sedangkan kualitas tidak terjamin maka konsumen dapat berpindah hati kepada produsen lain yang lebih baik. Di sini konsumen mencari kepuasan dengan semaksimal mungkin.
Tidak hanya produk saja, tetapi jasa pun juga. Misalnya jasa pelayanan yang diberikan oleh sebuah Rumah Sakit, Hotel, Salon, dan sebagainya juga harus diperhatikan. Produsen jasa hendaknya mementingkan kepuasan konsumen terhadap jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Pelayanan yang baik, fasilitas yang memadai, tenaga kerja yang ahli dan professional dapat menjadikan perusahaan jasa tersebut mampu dalam mencapai tingkat kepuasan konsumen. Pelayanan yang baik contohnya karyawan yang ramah tamah, sopan, siap melayani konsumen dengan sebaik-baiknya dan senyum ceria. Fasilitas yang memadai contohnya pada sebuah Rumah Sakit diharapkan alat-alat medis yang canggih dan dapat mendeteksi sebuah penyakit dengan tepat akurat. Tenaga kerja yang ahli dan professional contohnya pada sebuah Salon diharapkan mengrekrut karyawan yang professional di bidangnya. Sehingga pelayanan yang diberikan memuaskan konsumen.
Apabila seorang konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan, maka konsumen tersebut biasanya akan menjadi konsumen yang setia dan hal ini tentu saja menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Tetapi jika konsumen tidak merasa puas atau bahkan kecewa terhadap produk atau jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan, biasanya konsumen akan meralih ke produsen lain yang mereka rasa dapat memberikan kepuasan kepada mereka.
Kenaikan Harga Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2010
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2010 disejumlah pasar tradisional di penjuru daerah khususnya kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Biasanya moment ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Di mana jumlah permintaan akan barang-barang tersebut mengalami peningkatan, sedangkan barang-barang tersebut jumlahnya terbatas.
Di sejumlah mall sudah ramai dengan penjual yang menawarkan berbagai pernak-pernik Natal dan Tahun Baru. Harga yang ditawarkan pun beraneka ragam, tetapi cenderung lebih mahal daripada membeli di luar mall. Untuk itu biasanya konsumen mempertimbangkan dahulu sebelum membeli. Konsumen sekarang lebih pintar dalam membeli dan tawar menawar harga, sehingga mereka dapat mendapatkan harga yang sesuai dan barang yang memuaskan juga tentunya. Walaupun harga lebih murah, tetapi kualitas tidak kalah baik dengan barang yang ada di mall.
Begitu pula sejumlah tempat penginapan khususnya di luar kota sudah mempersiapkan pelayanan terbaiknya dan tentunya dengan penawaran harga yang bervariasi sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Biasanya tempat penginapan ini dimanfaatkan keluarga yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun di luar kota. Oleh karena itu, mereka jauh-jauh hari sudah mempersiapkan akomodasi.
Sering juga kita temui menjelang perayaan-perayaan tertentu sejumlah tempat perbelanjaan menawarkan potongan harga (discount) atau memberikan kebijakan harga akhir yang dapat menarik pelanggan. Kebijakan harga akhir tersebut contohnya potongan musiman yaitu pengurangan harga yang diberikan untuk waktu-waktu atau musim tertentu. Tujuan potongan musiman adalah mengendalikan permintaan yang tidak teratur atau untuk aspek promosional yang berkaitan dengan event-event (tahun baru, hari besar, hari special, dan sebagainya) tertentu.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2010 disejumlah pasar tradisional di penjuru daerah khususnya kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Biasanya moment ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Di mana jumlah permintaan akan barang-barang tersebut mengalami peningkatan, sedangkan barang-barang tersebut jumlahnya terbatas.
Di sejumlah mall sudah ramai dengan penjual yang menawarkan berbagai pernak-pernik Natal dan Tahun Baru. Harga yang ditawarkan pun beraneka ragam, tetapi cenderung lebih mahal daripada membeli di luar mall. Untuk itu biasanya konsumen mempertimbangkan dahulu sebelum membeli. Konsumen sekarang lebih pintar dalam membeli dan tawar menawar harga, sehingga mereka dapat mendapatkan harga yang sesuai dan barang yang memuaskan juga tentunya. Walaupun harga lebih murah, tetapi kualitas tidak kalah baik dengan barang yang ada di mall.
Begitu pula sejumlah tempat penginapan khususnya di luar kota sudah mempersiapkan pelayanan terbaiknya dan tentunya dengan penawaran harga yang bervariasi sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Biasanya tempat penginapan ini dimanfaatkan keluarga yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun di luar kota. Oleh karena itu, mereka jauh-jauh hari sudah mempersiapkan akomodasi.
Sering juga kita temui menjelang perayaan-perayaan tertentu sejumlah tempat perbelanjaan menawarkan potongan harga (discount) atau memberikan kebijakan harga akhir yang dapat menarik pelanggan. Kebijakan harga akhir tersebut contohnya potongan musiman yaitu pengurangan harga yang diberikan untuk waktu-waktu atau musim tertentu. Tujuan potongan musiman adalah mengendalikan permintaan yang tidak teratur atau untuk aspek promosional yang berkaitan dengan event-event (tahun baru, hari besar, hari special, dan sebagainya) tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)